
Begini Mahasiswa UGM Sulap Tempat Wisata di Gunung Kidul
TEMPO.CO, Yogyakarta -Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung di dalam Tim Ngabdi Deso mengembangkan potensi tempat wisata tersembunyi yang ada di daerah Gunung Kidul, tepatnya di daerah Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.
Koordinator Pengembangan Wisata Ngabdi Deso Fajri Herbayu mengatakan bahwa di Gunung Kidul terdapat banyak potensi wisata alam yang indah, tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya berusaha memperkenalkan tempat-tempat wisata tersembunyi ini dan mempromosikannya melalui berbagai media sosial.
“Di Gunung Kidul itu banyak wisata alam yang indah, tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui. Oleh karena itu, saya bersama tim Ngabdi Deso serta warga Pacarejo berusaha memperkenalkan wisata-wisata yang tersembunyi ini,” kata Herbayu, Jumat, 19 November 2021 di Yogyakarta.
Di Daerah Pacarejo, Herbayu mengatakan banyak wisata alam yang sayang untuk dilewatkan, seperti Goa Jomblang, Kalisuci, Telaga Jonge, dan Watu Giring.
“Di Pacarejo, kami mengajak warga untuk berkolaborasi dalam mengembangkan wisata alam, seperti Goa Jomblang, Kalisuci, Telaga Jonge, dan Watu Giring,” kata Herbayu.
Disebutkan oleh Herbayu, Goa Jomblang adalah sebuah wisata alam yang menawarkan keindahan dan memiliki sebutan ‘cahaya surga’.
Sedangkan, Kalisuci adalah sebuah objek wisata yang menawarkan cave tubing.
Telaga Jonge merupakan sebuah wisata air dan cocok bagi anda yang ingin bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu, di Pacarejo terdapat Watu Giring. Watu Giring sebenarnya adalah sebuah lahan bekas tambang batu kapur dan bekas tambang ini menyerupai bentuk candi kuno. Watu Giring memiliki sejarah yang panjang sebagai lahan bekas tambang batu kapur. Menurut penuturan warga sekitar, pembukaan tambang pertama di Watu Giring adalah pada 1938.
Herbayu mengatakan juga bahwa untuk mengakses objek-objek wisata ini tidak terlalu sulit karena Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dan objek wisata tersebut termasuk mudah dicari. Herbayu juga menyatakan bahwa pengembangan wisata ini bertujuan untuk membangkitkan kembali ekonomi waraga Pacarejo dan mengembangkan wisata tersembunyi yang ada di Gunung Kidul serta memberikan pilihan alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
“Untuk masalah akses menuju tempat wisata, termasuk mudah dan kondisi jalan yang cukup baik. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkunjung ke objek wisata tersebut,” demikian Herbayu.
EIBEN HEIZIER

